SIKLUS HIDUP NYAMUK
Siklus hidup nyamuk sejak telur hingga menjadi nyamuk dewasa, sama dengan serangga- serangga yang lain mengalami tingkatan (stadia) yang berbeda- beda. Dalam siklus hidup nyamuk terdapat empat stadia, yaitu Stadium telur, Larva, Pupa, dan dewasa. Stadium dewasa sebagai nyamuk yang hidup di alam bebas, sedang ketiga stadia yang hidup dan berkembang di dalam air.
Berikut akan dijelaskan tahapan dari siklus nyamuk:
A. TELUR
Nyamuk akan meletakkan telurnya di tempat yang berair. Air dalam hal ini merupakan faktor utama, olh karena tanpa air telur tidak akan tumbuh dan berkembang. Dalam keadaan kering telur akan cepat kering dan mati, meskipun ada beberapa nyamuk yang telurnya dapat bertahan dalam waktu waktu lama meskipun dalam lingkungan tanpa air (aedes).
B. LARVA / JENTIK
Untuk perkembangan stadium jentik memerlukan tingkatan- tingkatan pula, antara tingklatan yang satu dengan tingkatan lainnya bentuk dasarnya sama. Selama stadium jentik dikenal empat tingkatan yang masing- masing tingklatan dinamakan instar. Untuk jentik nyamuk instar pertama, kedua, ketiga dan keempat bulu- bulu sudah lengkap, sehingga untuk identifikasi jentik diambil jentik instar keempat.
Stadiumjentik memerlukan waktu kurang lebih satu minggu. Pertumbuhan dan perkembangan jentik dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya adalah temperatur, cukup tidaknya bahan makanan, ada tidaknya predator dalam ai, dan lain sebagainya.
C. PUPA
Pupa adalah stedium akhir dari nyamuk yang berada di dalam air. Stadium pupa tidak memerlukan makanan dan merupakan stedium dalam keadaan inaktif. Pada stadium ini terjadi pembentukan sayap sehingga setelah cukup waktunya nyamuk yang keluar dari kepompong dapat terbang. Meskipun stadium pupa dalam keadaan inaktif, bukan berarti tidak ada proses kehidupan. Pupa tetap memerlukan Oksigen, Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui corong nafas. Stadium pupa makan waktu kurang lebih 12 hari.
D. DEWASA
Dari pupa akan keluar nyamuk/ stadium dewasa. Berdasarkan jenis kelaminnya nyamuk dapat dibedakan atas nyamuk jantan dan betina. Nyamuk jantan keluar lebih dahulu dari nyamuk betina, setelah nyamuk jantan keluar, maka jantan tersebut tetap tinggal di dekat sarang (breeding places). Kemudian setelah jenis yang betina keluar, maka sijantan kemuadian akan mengawini betina sebelum betina tersebut mencari darah. Betina yang telah kawin akan beristirahat untuk sementara waktu (1-2 hari) kemudian baru mencari darah. Setelah perut penuh darah betina tersebut akan beristirahat lagi untuk menunggu proses pemasakan dan pertumbuhan telurnya. Selama hidupnya nyamuk betina hanya akali kawin. Untuk pertumbuhan telur yang berikut, nyamuk betina mencari darah untuk memenuhi kebutuhan zat putih telur yang diperlukan. Waktu yang dibutuhkan untuk menunggu proses perkembangan terurnya berbeda- beda tergantung pada beberapa faktor diantaranya yang penting adaslah temperatur dan kelembaban serta spesies dari nyamuk.