Mengenakan masker dianggap dapat melindungi dari risiko tertular penyakit. Hal ini juga dapat berlaku sebaliknya, mencegah menularkan penyakit. Tetapi, perlindungan masker hanya bisa maksimal kalau masker digunakan dengan tepat.
Sebelumnya, banyak yang meragukan efektivitas masker untuk mencegah penularan virus. Tetapi, penelitian mengonfirmasi bahwa jika masker yang tepat digunakan dengan tepat, efektif untuk mencegah penyebaran infeksi virus. Penelitian menunjukkan, anggota keluarga yang mengenakan masker saat ada yang mengalami flu, memiliki risiko lebih rendah tertular dibanding yang tidak memakai masker.
Mengenali Jenis Masker
Umumnya ada 2 jenis utama masker kesehatan yang dapat dipilih sesuai kebutuhan. Yuk, cermati kekurangan dan kelebihannya:
- Masker bedah
Masker bedah adalah masker yang biasa digunakan oleh pekerja medis seperti dokter saat menangani pasien. Masker ini biasanya tipis, berwarna hijau atau biru. Masker ini dapat mencegah tetesan cairan tubuh seperti keringat, ingus, liur, dan dahak dari daerah steril saat operasi dilakukan.
Karena harganya yang terjangkau dan mudah didapat di mana saja, masker jenis ini seringkali digunakan untuk mengurangi paparan polusi, kotoran, dan debu yang terhirup saat berkendara. Selain itu juga sering digunakan sebagai penghalang, agar liur atau dahak tidak memencar melalui batuk atau bersin.
Namun, kekurangan dari masker jenis ini adalah tidak melindungi terhadap kuman atau virus dari udara yang terhirup, dan hanya dapat digunakan untuk sekali pakai. Masker ini juga harus dibuang jika lembap atau basah karena sudah tidak lagi efektif.
- Masker pernapasan N95
Nama N95 diambil dari fakta bahwa masker ini dapat menyaring 95% partikel udara berukuran besar dan kecil. Masker ini juga biasa digunakan untuk melindungi diri dari bahan beracun atau saat mengecat. Untuk memberikan perlindungan maksimal, masker ini harus dipasang dengan tepat agar tidak ada celah untuk virus dari udara.
Kelebihan masker jenis ini dapat melindungi penggunanya dari partikel kecil di udara yang mungkin mengandung kuman atau virus penyebab penyakit infeksi saluran pernapasan. Masker ini juga dapat digunakan berulang, meski penyaring masker N95 perlu diganti dalam jangka waktu tertentu. Namun, masker N95 harganya lebih mahal daripada masker bedah.
Tips Memperoleh Perlindungan Masker dengan Maksimal
Meski tidak sepenuhnya menjamin kamu terhindar dari penyakit, namun setidaknya penggunaan masker ini bisa memberi tambahan perlindungan untuk menurunkan risiko penularan penyakit. Akan tetapi, kamu perlu ingat bahwa masker tidak akan memberikan perlindungan jika tidak dikenakan dengan tepat.
Coba yuk, simak cara yang tepat mengenakan masker:
- Sebelum menyentuh masker, cuci tangan dengan sabun dan air atau pembersih tangan antiseptik.
- Buka masker dari kemasan. Pastikan tidak ada lubang atau robekan pada tiap sisi masker. Permukaan masker yang berwarna biasanya menandakan bagian depan masker, sedangkan bagian putihnya adalah yang menempel pada wajah.
- Pastikan tali pengait terpasang kencang dan menutup bagian hidung, mulut, dan dagu.
- Kenakan masker dalam jarak sekitar 2 meter sebelum mendekati orang yang sedang sakit.
- Coba untuk tidak lagi memegang masker hingga saat kamu akan melepasnya.
Saat akan membuka masker, cuci tangan lebih dulu dengan air dan sabun atau pembersih antiseptik sebelum menyentuh masker. Sebaiknya hindari menyentuh bagian depan masker karena sudah terkontaminasi. Cukup pegang tali pengaitnya.
Kini menggunakan masker untuk menghindari penularan penyakit, semakin umum dilakukan. Sehingga kamu tidak perlu malu atau segan saat menggunakannya. Jadi siapkan masker dan pilih jenis masker yang tepat sesuai dengan kebutuhanmu, ya.